HEART INTELEGENC

Ahad 27 maret 2011 ini Kajian Ahad Pagi Alhikmah di TKIT Alhikmah Secang menghadirkan trainer dari Heart Intelegence Ust. Basuki dari Jogja,

Abu Abdillah Zubair bin Awwam

Dia adalah Abu Abdillah Az-Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullahshallallahu ’alaihi wa sallam. Wanita ini telah menyatakan dirinya sebagai pemeluk agama Islam. Az-Zubair sendiri tergolong pemeluk agama Islam pertama, yaitu ketika dia berusia 8 tahun. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa usianya ketika memeluk agama Islam adalah 16 tahun. Paman Az-Zubair telah menyiksanya dengan cara mengasapi tubuhnya agar dia mau meninggalkan agama Islam, namun Az-Zubair tetap teguh pada pendirirannya.

Dia ikut hijrah sebanyak dua kali ke negeri Abisina dan tidak pernah absen satu kali pun dalam peperangan yang diikuti Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Dialah orang pertama yang menghubuskan pedang untuk jihad fi sabilillah. Pada waktu perang Badar, dia memakai kain kafan sebagai ikat kepala. Dia sendiri pada waktu itu berada di barisan sebelah kanan. Para malaikat telah turun persis dengan tanda-tanda yang dia miliki. Dia juga tetap setia bersama-sama dengan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pada perang Uhud dan berbaiat kepada beliau untuk mati.

Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah

Dia adalah Abu Muhammad Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Ibunya bernama Ash-Sha'bah binti AlHadrami, saudara perempuan Al Ala'. Wanita ini telah menyatakan dirinya sebagai seorang muslimah, sedangkan Thalhah sendiri tergolong sahabat yang masuk Islam pertama kali.

Sebelum perang Badar, dia bersama Sa'id bin Zaid telah diutus Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam untuk memata-matai kafilah orang musyrik yang melintas. Mereka berdua hendak melaporkan perihal kafilah kaum musyrik kepada Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam, namun Rasulullah telah berangkat ke medan perang Badar bertepatan dengan dengan kepulangan keduanya ke Madinah. Keduanya tidak tahu kalau NabiShallallohu 'alaihi wasallamtelah berangkat menuju peperangan Badar. Maka keduanya sampai di Madinah pada hari Rasulullah sedang bertemu dengan kaum musyrikin di Badar.